Para Ulama' Negeri Melayu Jambi
Beliau bernama Abdul Majid bin Muhammad Yusuf bin Abid bin Jantan gelar sri penghulu, lahir pada tahun 1870M atau bersamaan dengan tahun 1287 H dikampung Tengah Jambi, masa kecil beliau mengaji dengan ayahnya Tuan guru M.Yusuf bin ‘Abid dan pamannya bernama Syekh Chotib Mas’ud. syekh Chotib Mas’ud ini adalah Pendiri langgar Putih di kampung Ulu Gedong Jambi pada tahun 1865M bersamaan tahun 1282H dan beliah jugalah yang memasukkan Thoriqoh Qodiriah ke Jambi.
Berdasarkan keterangan dari cicit beliau, Tn. Guru H. M. Nadjmi Qodir, Pada tahun 1884M Syekh.Abdul Majid Jambi diantar
oleh Ayahnya ke Gresik Jawa Timur dan belajar di Pondok Pesantren Sunan Giri,
setelah selesai belajar di Pondok Pesantren Sunan Giri pada tahun 1887M. beliau
di antar oleh Ayahnya ke Mekkah untuk belajar disana. Pada saat belajar di
Mekkah beliau mendapat tugas untuk menulis apa yang diajarkan oleh gurunya
Syekh Bakri, hasil tulisan beliau ini menjadi kitab fiqih bernama I’annatut
Tholibin
Pada tahun 1895 beliau kembali ke Jambi dan
membuka pengajian di langgar Putih kampung Ulu Gedong Jambi. Pengajian ini
merupakan pengajian yang mengajarkan agama islam dengan menggunakan kitab-kitab
yang bertuliskan arab gundul (Kitab Kuning) dan dalam bahasa arab. Diantara
pelajarannya ialah nahwu, shorof, tauhid, fiqh, tafsir, hadist, dan
lain-lainnya.
Adapun yang mengaji dilanggar putih pada waktu
itu ialah, Sultan Thaha Saifuddin, A. Somad bin Ibrahim, Ibrahim bin Syekh
Abdul Majid Jambi, Ahmad bin A.Syukur, Usman bin Ali, Kms.M.Saleh bin Kms.M.
Yasin, Sayyid Muhammad bin Alwi bin Sahab, pengajian ini berlangsung dari tahun
1895 sampai tahun 1902.
Pada tahun 1902 Syekh H.A.Majid Jambi
ditemani oleh anaknya H. Abdullah berangkat ke turki sebagai utusan Sultan
Thaha Saifuddin untuk meminta bantuan Pemerintah Turki berperang melawan
Belanda. akan tetapi pemerintah turki tidak bisa membantu karena juga dalam
keadaan berperang dengan kerajaan inggris dan sekutunya, Anak yang menemani
Syekh Abdul Majid Jambi menjadi tentara turki kemudian mengubah namanya menjadi
H. Abdullah Afandi, beliau hapal Alqur’an, menguasai 3 bahasa yaitu Bahasa
arab, turki dan india, dan mengarang kitab yang berjudul Majmu’ Aurat dan kitab
manasik Haji.
Karena Pemerintah Turki tidak bisa membantunya,
akhirnya Syekh Abdul Majid Jambi berangkat ke Mekkah, setibanya disana beliau
mendapatkan pesan supaya jangan dulu pulang ke Jambi karena kota Jambi sudah
sepenuhnya dikuasai Belanda, dan Sultan Thaha mundur ke Tebo. Beliau Kemudian
mengajar di Mekkah, karena Syekh Abdul Majid Jambi telah menetap di Mekkah, maka
semua murid beliau menyusul ke Mekkah untuk meneruskan pelajaran. Pada tahun
1910 Syekh.H.Abdul Majid Jambi memesankan semua muridnya baik yang berasal dari
Jambi, maupun dari daerah lainnya apabila pulang ke kampung dirikanlah madrasah
di masing-masing kampung tempat kalian berasal.
Pada tahun 1912 beliau berangkat ke Baghdad guna
berziarah ke makam Syekh Abdul Qodir Jailani, pada perjalanan pulang dari
Baghdad ke Mekkah beliau wafat di tengah perjalanan. Menurut keterangan Tuan
Guru H. Abdullah Syargawi bahwa di dalam kitab milik abahnya yaitu tuan guru
muhammad bin H. A. Syukur tertulis: Pada hari ini hari rabu tanggal 20 Jumadil
Tsani 1330 H telah wafat guruku Syekh Abdul Majid Jambi di laut merah.
Menurut keterangan H.Abdullah yang mengikuti
perjalanan tersebut, terjadi peristiwa yang menunjukkan kebesaran Allah,
peristiwa itu yaitu :
1. Waktu wafatnya tuan guru
Syekh.A. Majid jambi. kapal yang kami tumpangi berhenti berjalan meskipun
mesinnya masih hidup
2. Ketika jenazah
syekh.A.Majid Jambi di makamkan ke laut jenazahnya terbang ke atas.
Adapun anak-anak dari Syekh Abdul Majid Jambi adalah:
1. Tuan Guru H. Ibrahim
2. Tuan Guru H. Abdullah
Afandi
3. Hj. Zainab
4. A. Qodir
Banyak sekali Kitab yang telah ditulis oleh beliau. Hanya saja kitab-kitab beliau saat ini sangat sedikit sekali yang masih tersisa. karena lapuk dimakan usia, atau hilang termakan zaman. Salah satu manuskrip yang masih tersimpan dengan baik adalah Tahqiq dan Tashih kitab Tasawwuf سير السالكين إلي رب العالمين yang beliau tulis sendiri pada tahun 1293 H
@Santri Melayu
Alhamdulillah dapat mengaji di blog ini. Sehingga dapat mengetahui ttg biorafi, peninggalan para ulama kita dari Tanah Melayu Jambi.
BalasHapusjazakumulloh yai....
BalasHapustulisan yg sangat berharga..smg dg mngetahui adanya ulama2 kharismatik generasi kt bs lbih semangat dlm mengaji.. dan tumbuh rasa cinta terhadap negeri dimana mereka dilahurkan...
Alhamdulillah, dapat ilmu dan sejarah ulama tanah melayu Jambi dari sini. Tetap semangat dan istiqomah dalam menulisnya. Semoga Allah SWT senantiasa memberikan kesehatan dan ilmu yg bermanfaat bagi Ustadz Al Muthahhiri. Aamiin.
BalasHapusAlhamdulillah 'Ala kulli hal..
BalasHapusSehat selalu guruku..
Aamiin ya Rabb
https://arifmarufi.blogspot.com/2020/08/Cerita%20Stempel%20Zaman%20Hindia%20Belanda%20dan%20Kaitannya%20dengan%20Berdirinya%20Pondok%20Pesantren%20Nurul%20Iman%20dan%20Perguruan%20Asad.html
BalasHapusmohon maaf, boleh kami tahu sumber penulisan ini dari mana?
BalasHapus