BACAAN-BACAAN KETIKA SHOLAT DAN DALILNYA

             Bacaan-bacaan yang ada didalam blog ini, adalah bacaan-bacaan yang al-Faqir kutib dari kitab Nihayatuzzain Fi Irsyadi al Mubtadi’in karangan Syaikh Muhammad Nawawi Bin Umar al-Bantani al jawi, Kitab-kitab Hadits, dan Kitab Al-Fiqh al- islami wa Adillatuhu.  Dimana bacaan-bacaan ini disadur dari Sunah-Sunah Rasulullah SAW.  berikut ini bacaannya : 

HUKUM MELAFADZKAN NIAT SHOLAT FARDHU DAN BACAANNYA DILENGKAPI HURUF LATIN

 

Niat dalam ibadah mempunyai arti penting dan Sentral. artinya setiap Ibadah harus selalu disertai niat. tanpa niat ibadah itu tidak ada artinya. Niat adalah menyengaja sesuatu berbarengan dengan melaksanakan-nya. Tempat niat adalah hati. Bila diucapkan hukumnya boleh-boleh saja karena sifatnya sekedar penolong agar hati dan mulut satu kata. Lebih jelas, Syekh Abu Bakar al-Jaza’iri menyebutkan dalam al-Fiqh ‘ala al-Madzahib al-Arba’ah:

SHOLAT FARDHU CUKUP TIGA WAKTU SEHARI SEMALAM, TIDAK PERLU LIMA KALI ?????

Syekh Zainuddin Al- Malibari didalam kitab Fath Al-Mu’in menerangkan :

الصَّلَاةُ هِيَ شَرْعًا: أَقْوَالٌ وَ أَفْعَالٌ مَخْصُوْصَةٌ، مُفْتَتَحَةٌ بِالتَّكْبِيْرِ مُخْتَتَمَةٌ بِالتَّسْلِيْمِ وَ سُمِّيَتْ بِذلِكَ لِاشْتِمَالِهَا عَلَى الصَّلَاةِ لُغَةً، وَ هِيَ الدُّعَاءُ

            Artinya : Shalat menurut syara‘ adalah ucapan dan perbuatan yang ditertentukan, yang dibuka dengan takbīrat-ul-iḥrām, dan ditutup dengan salam. Shalat dinamakan demikian karena mencakupnya shalat terhadap (pengertian kata) shalat secara bahasa yakni bermakna doa.[1]