Beliau bernama asli Ibrahim bin Abdul Majid bin Muhammad Yusuf bin Abid bin jantan bergelar sri penghulu, dilahirkan di kampung ulu gedong jambi pada tahun 1888M bersamaan dengan tahun 1305H, beliau mengaji dengan ayahnya syekh Abdul Majid Jambi di rumah dan langgar putih hingga 1902M kemudian melanjutkan pelajarannya di mekkah dengan orang tuanya dan imam besar lainya di mekkah hingga tahun 1910M, kemudian kembali ke jambi dan mengajar.
Tempat mengajar beliau dari tahun 1910 hingga 1912 yaitu pagi hingga siang di kebun yang lokasinya di Kampus Ma’had Aly sekarang ini, sesudah ashar dan maghrib di langgar putih, dan isya dirumahnya. (Ma'had Aly terletak di Jl. Sayyid Husein Baragbah RT. 10 Kel. Olak Kemang Kec. Danau Teluk Kota Jambi. nama kampus Ma'had Aly pun saat ini tabarrukan menyanding nama Beliau dibelakangnya, atau lebih tepat dikenal dengan Kampus Perguruan Tinggi /Ma'had Aly Syekh Ibrahim Al-Jambi dengan Program Studi Fiqh Wa Ushuluhu. Kampus ini adalah satu-satunya perguruan tinggi yang berbasis Kitab Kuning di Propinsi Jambi, dan saat ini, telah terakreditasi dengan nilai akreditasi Jayyid),
Adapun
murid-murid beliau pada waktu itu adalah Kms.A.Somad, A.Roni, Kms.Syafe’I dari
tanjung pasir, Abu Bakar Azra’I, A. Majid abu hasan, A.Thalib Abu Hasan,
Muhammad H.Hasan dan Ja’far A.Jalil.
Pada
tahun 1912 beliau mendirikan madrasah yang bangunannya terbuat dari buluh/bambu
atau dikenal juga dengan “Rumah Kuttab” yang terletak dikampung Ulu Gedong.
Pada
tanggal 10 September 1915M bertepatan dengan tanggal 1 Zulqoidah 1333H diadakan
musyawarah ulama’ murid-murid Syekh Abdul Majid Jambi yaitu: Tuan guru H.A.Somad
Ibrahim Hop Penghulu Jambi, Tuan guru H.Ibrahim A. Majid, Tuan Guru H. Muhammad
A.Syukur, Tuan Guru H. Usman Ali, Tuan Guru Kms. M.Saleh Kms.M.Yasin, dan tuan
guru Sayyid Alwi bin Muhammad bin Sahab.
Dalam
musyawarah disepakati untuk membentuk organisasi bernama “Tsamaratul Insan” dan
dimufakati mendirikan madrasah di masing-masing kampung anggota Tsamaratul
insan tersebut, untuk nama madrasahnya diambil kertas yang bertuliskan nama
nama madrasah, adapun hasil pengambilannya yaitu: Tuan Guru H.Ibrahim mengambil
kertas yang bertuliskan “Nurul Iman”, Tuan guru Muhammad Syakur terambil kertas
bertuliskan “Sa’adatuddarain”, Tuan guru H.Usman mendapatkan kertas
“Al-Jauharein” dan Tuan guru Kms.M.saleh “Nurul Islam”.
Setelah
musyawarah tersebut didirikanlah Madrasah Nurul Iman pada hari Rabu tanggal 20
zulhijjah 1333H, bersamaan dengan 30 oktober 1915M. sejak tanggal 20 zulhijjah
1333H atau 30 oktober 1915M, tuan guru H.Ibrahim menjadi mudir pertama madrasah
nurul iman
Pada
hari kamis tanggal 10 robiul awwal 1340H bersamaan dengan tahun 1921M wafatlah
tuan guru H.Ibrahim dalam usia 33 tahun
Adapun
anak-anak beliau adalah :
1.
Muhammad Yusuf (meninggal berusia 86tahun)
2.
Rozali (meninggal berusia 3tahun)
3.
Abdul Qodir Jailany (meninggal berusia 56tahun)
4.
Fachruddin (meninggal berusia 30tahun)
Barokaallah semoga semua santri dan santriwati yg belajar di ponpes Nurul iman menjadi anak-anak yg membanggakan dunia akhirat, aamiin
BalasHapusAamiin ya rabbal alamin
BalasHapusSemoga keihlasan pendahuhu menjadi keber keberkahan bagi penerusnya,Aamiin
BalasHapusBarakallah. Semoga karomah guru bisa ditularkan kepada para santri..
BalasHapusAamiin ya Robbal'Aalamiin 🤲
BalasHapus