Nama
Asli beliau adalah Abdul Qodir Jailani bin Ibrahim bin Abdul Majid bin Muhammad
Yusuf bin ‘Abid bin Jantan gelar sri penghulu, lahir di Kampung Tengah 11
Agustus 1914. Pribadi beliau adalah berakhlak mulia, sabar, rajin, berkemauan
keras, ramah tamah dan punya kharisma tinggi.
Pendidikan:
Masa kanak-kanak dididik oleh orang tuanya sendiri yaitu Tuan Guru H. Ibrahim,
umur 7 tahun belajar ke Madrasah Nurul Iman. Guru-guru beliau adalah: Ayahnya
Tuan Guru Ibrahim, Tuan Guru Abu Bakar Azhari, Tuan Guru H.Hasan Anang (Pernah
mengajar di Masjidil Haram), Tuan Guru H.A.Majid Abu Hasan, Tuan Guru A.Thalib
Abu Hasan, dengan tuan guru H.Somad Ibrahim (Hop Penghulu Jambi) belajar
dirumah pada waktu malam, disamping itu beliau juga belajar dari ulama’-ulama’
yang berasal dari timur tengah, yaitu: Syekh Ali Al-Maliki, Syekh Mahmud
Buchori, Syekh Hasan Al Yamani dan Syekh Arif Atturbusyi Assya’ari.
Syekh
Abdul Qodir Jailany bin Syekh Ibrahim menyelesaikan Pendidikan di Madrasah
Nurul Iman pada tahun 1927 (Ketika berumur 13 tahun) atau baru naik ke kelas 5,
dan langsung disuruh mengajar di kelas 5, 6, dan 7, pada umur 20 tahun (1934)
beliau diangkat menjadi “Roisul Mu’allimin” Madrasah Nurul Iman, pada tahun
1944 diangkat menjadi Mudir Madrasah Nurul Iman sampai tahun 1949, pada thun
1949 mendirikan perguruan langgar putih, tahun 1951 mendirikan Madrasah As’ad,
tahun 1966 mendirikan Fakultas usluhuddin dan Fakultas Tarbiyah, tahun 1968
mendirikan MTs AIN dan MA IN Olak Kemang Jambi (sekarang MTs N dan MAN Olak
Kemang), pada tahun 1968 memperjuangkan berdirinya IAIN diJambi kepada Menteri
Agama RI.
Selain dikenal sebagai Ulama' yang mengajar di Pondok Pesantren dan di Masyarakat, Guru Keramat juga dikenal sebagai pejuang yang sangat berani. diantara Sikap beliau
dalam menghadapi masa penjajahan adalah :
1.
Menolak Perintah Pemerintah Jepang kepada
rakyat untuk menyembah ke timur pada waktu pagi dan Perintah supaya perempuan
keluar rumah.
2.
Diawal tahun 1950 mengajak masyarakat mengarak
bendera merah putih dan menyanyikan lagu “Al-Hurriyah” pada hal waktu itu masih
dibawah kekuasaan pemerintah belanda
Riwayat dalam
pemerintahan :
1.
Menjadi ketua Mahkamah Syari’ah Jambi (1961-1969)
2.
Dekan Fakultas Usluhuddin IAIN Sultah Thaha
Syaifudin Jambi (1968-1970)
3.
Anggota DPRD SR Tk.I Jambi
4.
Anggota MPRS RI
Riwayat dalam
memimpin organisasi :
1.
Salah seorang ketua “Majelis Syuro Wal Fatwa”
se-sumatera tengah
2.
Ketua NU Wilayah Jambi
3.
Ketua Umum Majelis Kerja sama Ulama’ Provinsi
Jambi.
Hasil karya
beliau:
1.
Mengarang kitab ilmu tauhid yang berjudul
“Mughni Awwam”
2.
Mengarang Ilmu Nahwu yang berjudul “Riyadus
Sibyan”
3.
Mengarang Kitab Yang berjudul “Ilmu Falaq”
4.
Menterjemahkan Kitab “Al-Baiquniah”
5.
Menterjemahkan Kitab “Al-Jalalein”
6.
Menciptakan Alat Pengukur Waktu bernama
“Al-Mizan”
7.
Menciptakan Alat Penunjuk Arah Kiblat
dan masih banyak lagi tulisan-tulisan beliau yang telah beliau tulis. hanya saja manuskrip karangan beliau, masih banyak yang belum ditemukan.
Adapun
anak-anak beliau adalah :
1.
Muhammad Mansyur (Meningal diusia 3 tahun)
2.
Muhammad Nadjmi
3.
Muhammad Hasan (meninggal diusia 40 tahun)
4.
Chodijah
5.
Nafisah (meninggal diusia 1 tahun)
beliau wafat pada subuh jumat tanggal 6 jumadil sani 1389 H bersamaan dengan tanggal 10 juli 1970, dalam usia 56 tahun.
Disadur dari berbagai Sumber
Allahu A'lam
@Santri Melayu
Beliau adalah pendiri Nahdlatul ulama propinsi Jambi sekaligus ketua Tanfidz NU pertama di propinsi Jambi. Sumber dari wawancara dg Almarhum KH.Ismail Yusuf. (Salah satu murid KH.Abdul Kadir Ibrahim dan sbg ajudan beliau yg membawa tas beliau ketika sosialisasi untuk mendirikan NU Propinsi Jambi.
BalasHapus